Kamis, Juni 30, 2011

ANEMIA APLASTIK

DEFINISI

Anemia aplastik adalah anemia yang disebabkan oleh berkurangnya sel darah tepi (leukopeni, trombositopeni) sebagai akibat terhentinya pembentukan sel hemopoitik dalam sum-sum tulang.

Dasar Diagnosis

Anamnesis :

• Panas, pucat, lemah, lesu

• Perdarahan (purpura, petekie, epistaksis, perdarahan gusi atau salurancerna, dll)

• Riwayat minum obat-obatan dan radiasi

• Riwayat kehamilan, kongenital.

Pemeriksaan Fisik :

• Pucat, ikterik, sesak

• Tidak ada pembesaran organ

• Bising jantung (+)

• Rumple leed +/-

Laboratorium :

• Gambaran sel darah tepi ditemukan trias : anemi, lekopeni, trombositopeni ; (pansitopeni)

• Waktu pembekuan memanjang; waktu perdarahan normal/memanjang

• Gambaran sumsum tulang :

o Banyak ditemukan jaringan ikat

o Hiposelular/aseluler sumsum tulang

o Aplasia sistem eritropoetik, granulopoitik, trombopoitik.


Pada kasus ini diagnosis anemia aplastik ditegakkan berdasarkan :

• Anamnesis : pucat, lesu, perdarahan gusi

• Px. Fisik : pucat, tidak ada pembesaran organ, rumple leed (+)

• Laboratorium : Pansitopeni, normositik normokrom.


Penatalaksanaan

• Istirahat

• Diet dengan gizi seimbang

• Transfusi (Packed Red Cell) PRC

• Androgen : Dihidrotestosteron 1-2 mg/kgBB/hari atau Metandrostenolon (Dianabol) 0,25-0,5 mg/kgBB. Bila dalam waktu 4 bulan tidak ada respon, pengobatan dihentikan.

• Kortikosteroid : Prednison 2-5 mg/kgBB/hari peroral atau Metilprednisolon 20 mg/kgBB/hari selam seminggu.

Pada kasus ini, penatalaksanaan meliputi :

Non medikamentosa :

Istirahat untuk menghindari trauma dan mencegah perdarahan

Diit lunak 3x1 ; @ (1100 Kkal dan protein 24 gram)

Monitor KU, vital sign dan tanda-tanda perdarahan

Medikamentosa :

Transfusi PRC 2x500 cc, merupakan terapi supportif

Dihidro testosteron 3x12mg , merupakan terapi kausatif yang dapat meningkatkan aktifitas eritropoetik.

Prednison 3x 24 mg, dapat meningkatkan kecepatan pematangan usia tulang yang terangsang oleh androgen, juga meningkatkan resistensi kapiler.


A N E M I A

Anemia adalah ketidakseimbangan pembentukan dan perusakan sel-sel darah merah. Ketidakseimbangan tersebut disebabkan oleh:

1. Berkurangnya atau gangguan pembentukan sel darah merah.

2. Pemecahan sel-sel darah merah atau kehulangan darah.

3. Pemecahan sel-sel darah merah atau kehilangan darah.

Anemia merupakan penyakit yang dapat dialami oleh segala usia. Anemia dapat terjadi saat kelahiran, sebagai catat genitik, pada kesalahan pengaturan gizi seperti kekurangan zat besi, atau pada keadaan kehilangan darah berlebihan

Anemia terbagi atas beberapa macam yaitu

1. Anemia Pernisiosa

2. Anemia Defisit Besi

3. Anemia Hemolitik

4. nemia Sel Sabit

5. Anemia Aplastik


Anemia Pernisiosa

1. Definisi

Anemia pernisiosa adalah anemia yang ditandai oleh adanya eritroblas yang yang besar terjadi akibat gangguan maturasi inti sel


2. Etiologi

- Defisiensi vitamin B12

- Defisiensi asam folat

- Gangguan metabolisme vitamin B12 dan asam folat

- Gangguan sintesis DNA


3. Tanda dan Gejala

- Ikterus

- Pucat, lemah

- Glositis

- Purpura tromositopenik

- Neoropati

4. Patofisiologi

Anemia terjadi akibat gangguan maturasi inti sel akibat gangguan sintesis DNA sel-sel eritroblas. Defisienasi asam folat akan mengganggu sintesis DNA hingga terjadi gangguan maturasi inti sel dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas. Defesiensi vitamin B12 yang berguna dalam reaksi metilasi homosisten menjadi metionin dan reaksi ini berperan dalam

mengubah metil THF menjadi DHF yang berperan dalam sintesis DNA dan akan mengganggu maturasi inti sel dengan akibat terjadinya megaloblas.

5. Penatalaksanaan

- Untuk defisiensi B12

1. Diberikan viatamin B12 100-1000 μg/ hari selama 2 minggu selanjutnya 100-100 μg / bulan

2. Transfusi darah

- Untuk defisiensi asam folat

Diberikan asam folat 1-5 mg /hari secara oral selama 1-5 minggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar